Kamis, 24 Januari 2008

Tahun 2008 Kita Jadikan Kebangkitan Teknologi di Indonesia

Teknologi adalah suatu pola pikir atau Ilmu untuk mempermudah suatu yang sukar menjadi gampang untuk dapat dilaksanakan didalam menghadapi hidup ini.
Teknologi sangat penting untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi apapun dalam kehidupan ini.
Jangan menganggap teknologi itu adalah membuat pesawat terbang,atau membuat nuklir tidak bukan yang itu.
Teknologi bisa berbentuk sederhana seperti menebang kayu dengan kapak.
Kapan teknologi itu diterapkan tentunya setiap saat dan tepat guna.
Kesalahan penerapan teknologi akan berakibat pemborosan yang luar biasa.
Mengapa saya katakan demikian? karena teknologi juga penambahan biaya.
Misalnya saja untuk menggali parit sepanjang 2 meter dengan kedalaman 50 cm,tentunya kita cukup menggunakan cangkul dan sekop,kita tidak perlu memakai Back Hoe karena biaya mobilisasi alat berat itu sendiri sudah cukup mahal,belum biaya operator,belum biaya bahan bakar.
Banyak dalam pembangunan kita yang salah dalam menerapkan teknologi berakibat mahalnya biaya pelaksanaan pekerjaan.
Begitu pula dalam merencanakan Pembangunan Suatu negara,kita telah salah dalam menerapkan teknologi,dalam demokrasi kita memakai cara coba-coba,sehingga reformasi yang telah kita jalani ini juga boros biaya.
Mestinya untuk membangun harus membangun Fundasi dulu apakah demokrasi kita sudah berdasarkan Pancasila secara murni dan konsekwen
Apakah Pembangunan kita sudah didasari Perencanaan yang matang.
Apakah warna Politik kita sekarang Kapitalis atau Sosialis?
Semua itu hanya bisa ditangani dengan teknologi pemikiran kita:
Tahun 2008 adalah Tahun Kebangkitan Teknologi harus berfikir secara teknis,tidak hanya berfikir secara dagang seperti selama ini dimana yang penting untung besar padahal ini uang negara uang rakyat.
Tahukah anda pemikiran teknis adalah bagaimana menyelesaikan masalah dengan semudah mungkin dan semurah mungkin dan seaman mungkin.
Misalnya Kalau dekat kita bisa tempuh jalan kaki,mengapa mesti pake mobil dan tentunya kita akan menghemat biaya parkir,biaya bensin resiko macet dan lain disinilah pemikiran teknis harus bicara efektif efisien.
Hayo kita galang pemikiran teknologi ciptakan teknologi baru yang mudah murah dan efektif efisien.

                                                                              
                                  http://sudarjanto.multiply.com/reviews/item/13

Minggu, 13 Januari 2008

seberapa besar untuk CINTA ???

Maukah engkau mengalungkan bungamu yang baru itu di leherku, manis?. Tapi engkau perlu tahu, kalung bungaku ini hanya satu yang kurangkai untuk orang banyak, untuk mereka yang terlihat di remang cahaya, atau tinggal di negri-negri yang tak dikenal, atau hidup dalam senandung para penyair. Terlambat sudah untuk meminta hatiku sebagai ganti hatimu. Ada masanya ketika hatiku seperti sebuah kuncup, segala wanginya menumpuk penuh dalam sari. Kini ia telah tersebar rata dan habis. Pesona apakah yang dapat mengumpulkan dan menutupnya kembali?.   
                                                                                      
HATIKU, burung di hutan rimba itu, menemukan langitnya di matamu. Matamu itu buaian pagi, ia kerajaan bintang, bintang. Di keluasannya, senandungku hilang tanpa gema. Biarkan ia terbang mengangkasa di langit itu, dalam keleluasaannya yang sunyi, tak bertepi. Biarkan ia menyingkap mega-mega dan mengembangkan sayap dalam cahaya matahari.

Aku mencintaimu, kekasih. Maafkan aku untuk cintaku. Seperti burung kehilangan jalan aku terperangkap. Bila hatiku terguncang, iapun kehilangan selubungnya dan telanjang. Selimuti ia dengan cinta, kekasih, dan maafkan aku dengan cintaku. Bila engkau tak sanggup untuk mencintaiku, kekasih, maafkan aku untuk kepedihanku. Jangan memandangku dengan tatapan marah. Aku akan kembali ke sudutku dalam diam dan duduk dikegelapan. Akan kututup hatiku yang telanjang dan malu dengan. Dengan kedua tanganku.

Jangan pergi, kekasihku, tanpa pamit kepadaku. Aku telah berjaga sepanjang malam, dan kini mataku berat oleh kantuk. Akutakut engkau akan pergi selagi aku tidur. Jangan pergi, kekasihku, tanpa pamit kepadaku. Aku berdiri dan kuulurkan tanganku untukmembelamu. Aku bertanya pada diriku,“ mimpikah ini ?”. O, andai aku dapat menjerat kakimu dengan hatimudan mendekapnya erat-eratke dadaku!.
Janganpergi, kekasihku, tanpa pamit kepadaku.



Jumat, 11 Januari 2008

Variasi Dalam Belajar

Seharian kita duduk di bangku kelas dan kemudian dilanjutkan lagi di rumah atau di kost kadang membuat kita jenuh dan bosan untuk belajar. Karena hal tersebut tidak adanya variasi dalam belajar. Hanya terpaku pada satu tempat saja. Otomatis rasa malas pada diri kita akan muncul. Untuk mengantisipasi hal tersebut, ada beberapa cara agar kita tidak merasa cepat bosan dan jenuh dalam belajar juga untuk membuat suasana belajar menjadi enjoy :
  1. Saat belajar hendaknya kita memilih tempat yang benar-benar bebas dari gangguan luar. Misalnya di teras, di kamar, ruang tamu, dan tempat lain yang kita anggap nyaman untuk belajar. Karena hal itu benar-benar dapat membantu kita dalam berkonsentrasi saat belajar.
  2. Apabila kita seorang pecinta musik dan benar-benar tidak bisa belajar tanpa iringan musik, nggak ada salahnya sambil mendengarkan musik. Asalkan kewajiban utama kita untuk belajar tidak ditinggalkan.
  3. Jangan membuang-buang waktu. Maksudnya kita mempunyai target tertentu dalam belajar.
  4. Kadang kita bosan belajar di rumah terus atau di kamar kost, sekali-kali bolehlah kita mencari suasana baru misal belajar di rumah atau di kost teman.
  5. Ini yang mungkin sering kita anggap remeh. Yaitu membuat buku catatan kita semenarik mungkin agar tidak bosan membaca buku catatan kita.
Mungkin di luar kampus atau di luar sekolah kita mempunyai banyak kegiatan yang lainnya. Agar kita tidak malas dalam belajar, maka jangan jadikan belajar itu sebagai beban. Tapi jadikan belajar sebagai kebutuhan kita. Dan ciptakan suasana yang benar-benar enjoy dalam kita belajar. Demikian beberapa contoh variasi dalam belajar, dan ada sebuah pepatah mengatakan " Kejarlah apa yang menjadi cita-citamu ". CAYO !!!!

Selasa, 08 Januari 2008

Etika Komputer


Jika di dunia nyata kita dianggap sebagai negara yang termasuk tinggi tingkat korupsi dan pelanggaran hukumnya, maka di dunia maya ternyata tidak jauh berbeda. Baru-baru ini dilaporkan bahwa kejahatan (fraud) yang dilakukan oleh pengguna Internet Indonesia menduduki nomor satu dari segi persentase (yaitu perbandingan jumlah transaksi palsu dan transaksi benar) dan nomor tiga dari segi volume transaksi. Lepas dari akurat atau tidaknya laporan ini, hasil ini sungguh sangat menyedihkan. Bagaimana kita berubah dari bangsa yang ramah-tamah menjadi bangsa maling? Dugaan saya hal ini terkait dengan etika. Ketika negara lain menjadi target dari pekerjaan outsourcing IT, Indonesia tidak dilirik. Padahal negara seperti Vietnam mulai mendapat perhatian. Salah satu alasan untuk tidak memilih Indonesia adalah persepsi rendahnya etos kerja orang Indonesia. Misalnya, jam masuk kantor adalah jam 8 pagi, tapi banyak orang datang terlambat. Kemudian waktu pulang kantor adalah jam 5 sore, akan tetapi jam 4 sudah titip kartu absensi ke kawan dan pulang duluan. Lagi-lagi etika. Apakah hanya sekedar persepsi ataukah memang ini fakta? Seharusnya kita memahami etika. Sayangnya, asumsi kita salah. Yang seharusnya terjadi, tidak terjadi. Kita belum memahami etika. Lebih jauh lagi karena kita merasa bahwa kita sudah memahami etika maka dia tidak diajarkan, menjadikan kita lebih buruk lagi. Selain tidak tahu, ada juga kondisi di mana orang lupa. Kita banyak belajar dengan cara meniru apa yang dilakukan orang lain, tanpa mengetahui bahwa itu benar atau tidak. Dalam dunia social engineering hal ini dikenal dengan istilah social validation atau pembenaran. Sebagai contoh, kita (mungkin) tahu menggunakan kartu kredit milik orang lain adalah perbuatan yang tidak benar. Akan tetapi bila banyak orang melakukannya, tidak mendapat teguran, dan bahkan mendapat pujian, maka pengguna baru akan menganggap bahwa ini merupakan hal yang lumrah dan bahkan menimbulkan minat.

Adapun saya lampirkan juga "Sepuluh Perintah untuk Etika Komputer Dari Institut Etika Komputer" :
  1. Jangan menggunakan komputer untuk membahayakan orang lain.
  2. Jangan mencampuri pekerjaan komputer orang lain.
  3. Jangan mengintip file orang lain.
  4. Jangan menggunakan komputer untuk mencuri.
  5. Jangan menggunakan komputer untuk bersaksi dusta.
  6. Jangan menggunakan atau menyalin perangkat lunak yang belum kita bayar.
  7. Jangan menggunakan sumber daya komputer orang lain tanpa otorisasi.
  8. Jangan mengambil hasil intelektual orang lain untuk diri kita sendiri.
  9. Pikirkanlah mengenai akibat sosial dari program yang kamu tulis.
  10. Gunakanlah komputer dengan cara yang menunjukkan tenggang rasa dan rasa penghargaan.

untuk SaHaBaT

Hari berganti hari, ia datang dan pergi. Pergilah kepadanya dan berikan sekuntum bunga dari rambutku ini, sahabat. Jika ia bertanya siapa yang mengirimkannya, aku minta padamu jangan sebut namaku—karena dia hanya datang dan pergi. Ia duduk diatas tanah dibawah pohon itu. Bentangkanlah alas duduk dari bunga-bunga dan dedaunan, Sahabat. Matanya sendu dan itu membuat luka dalam hatiku. Ia tak pernah mengatakan apa yang tersimpan dalam hatinya; ia hanya dating dan pergi.
Jangan engkau simpan sendiri rahasia hatimu, sahabatku!. Katakan kepadaku, hanya kepadaku, dengan diam-diam. Engkau yang tersenyum begitu lembut, berbisik halus, hatikulah yang ingin mendengar rahasia itu, bukan telingaku. Malam telah larut, rumah ini sunyi, dan sarang burung-burung tertangkup dalam tidur. Katakan rahasia hatimu kepadaku dengan airmata yang terpana, lewat senyuman yang ragu, lewat malu yang manis, dan kepedihan.!
Engkau awan senja yang melayang di langit mimpi-mimpiku. Kulukiskan engkau dengan warna-warni kerinduan hati. Engkau milikku, milikku, pengelana dalam mimpi-mimpiku yang tak bertepi!. Kakimu merah mawar oleh bara gairah hatiku, pemungut nyanyian senjaku!. Bibirmu manis –pedih oleh anggur kesedihanku. Engkau milikku, milikku, pengelana dalam mimpi-mimpiku yang sunyi!. Dengan hembusan nafasku kugelapkan matamu, pemburu dipadang hatiku. Aku telah menangkap dan menjeratmu, kekasihku, dalam jala musikku. Engkau milikku, milikku, pengelana dalam mimpi- mimpiku yang abadi.

Menuntun Dengan Hati

Mendapatkan hidayah dari Allah jelas merupakan impian setiap hamba perindu surga. Hidayah memang mahal, dan dosa memang dibenci Allah. Namun kesyukuran hidayah bukan bermakna merasa sombong , lebih tinggi, dan lebih alim, untuk kemudian menjadi mudah menghina, memaki, dan merendahkan orang lain. Seolah diksi “penusuk hati” menjadi pilihan halal yang terpuji? Apakah memang hidayah telah mencabut nurani?
Disisi lain, hidayah ini adalah juga sebuah jebakan, jika kita tidak hati-hati. Banyak penyeru dakwah yang kemudian justru tergelincir karena tidak istiqamah. Menepuk air didulang, terpecik muka sendiri. Bukankah tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi esok pagi? Kita juga belum lupa bahwa kemarin, kita adalah bagian dari mereka.
Hidayah juga sebuah amanah. Risalah rahmah sebagai substansi hidayah, haruslah dibagikan kepada sebanyak mungkin penghuni semesta alam; manusia, hewan, tumbuhan, bahkan benda mati. ciri khas syariat yang menebar rahmat, tentulah bukan hadir sebagai dakwah dengan menebar ketakutan bagi sesama, kecuali atas alasan yang benar. Bukan yang dianggap benar karena merasa benar.
Ia haruslah berupa air penawar dahaga dan bukan api pengobar dengki. Ia serupa tongkat penuntun sebab banyak yang buta, sedang jalan begitu terjalnya. Menentramkan dan bukan menggelisahkan. Membangun dan bukan merobohkan. bersikap lemah lembut dalam dakwah adalah pilihan terbaik selama bukan dengan prinsip yang berubah atau membuat syariat bid'ah. Sebab syariat ini kuat dan berat, hingga harus dibawa dengan kelembutan agar manusia yakin bahwa ia sebenarnya mudah. Agar mereka tahu bahwa menolaknya adalah kebodohan dan kerugian.
Bukankah kelembutan itu adalah perhiasan, dan kehilangan adalah kekotoran? Sedang jiwa manusia pastinya lebih tertarik kepada manusia yang berbuat baik dan lemah lembut kepadanya, dan membenci yang menyakiti dirinya dan kasar dalam berkata-kata. Lemah lembut akan menjaga pemiliknya dari berbagai fitnah dan marah. Ia akan menjadi sebab datangnya kemenangan, insya Allah. Kecuali kita memang 'sakit'. Sehingga kekerasan ini hakikatnya adalah ekspresi kotornya hati dan upaya menutupi kekurangan diri.
Hati yang bersih, ruhiyah yang kuat, serta kemampuan melihat dari sudut pandang tertuduh, akan menghasilkan padu padan yang cantik. Bahwa kita memang harus menuntun dengan hati.
Mari kita memohon kepada Sang Rahman agar menghiasi akhlak kita dengan kelembutan, sebab Dia-lah sumber mata air kelembutan yang takkan pernah kering, meski kemarau panjang meranggas hutan jati seluruh negeri. Sungguh, lemah lembutnya sikap adalah anugrah dari langit! Wallahua'alam. (Abu Safana/Ar-Risalah)

Sabtu, 05 Januari 2008

GLoBal WaRMinG

Setiap saat dalam kehidupan sehari-hari yang kita dengar di telinga adalah kata rintihan kalau nggak panas ya banjir. Tetapi semua orang nggak pernah sadar sebenarnya apa sih penyebab dari panas dan banjir itu sendiri. Semua bencana yang terjadi itu sebenarnya berasal dari ulah tangan manusia itu sendiri. Banjir nggak akan terjadi kalau hutan kita nggak gundul, kalau orang tidak membuang sampah sembarangan, dan kalau orang mau peduli akan lingkungan.
Panas yang kita rasakan sehari-hari terjadi akibat pemanasan suhu di permukaan bumi. Hutan gundul, akibatnya hawa dan udara segar yang dulu bisa kita rasakan setiap hari sekarang nggak bisa kita rasakan lagi. Begitu juga dengan udara segar, sekarang kita harus pergi ke daerah pegunungan dulu untuk bisa mendapatkan udara segar itu. Karena dengan semakin meningkatnya udara kotor otomatis akan semakin berkurang juga udara bersih yang bisa kita dapatkan.
Oleh sebab itu di akhir pembahasan ini, marilah kita merenung sejenak tentang nasib bangsa ini, apakah kita mau di setiap tahun bahkan waktu kita selalu dibanjiri oleh bencana??????

Minggu, 30 Desember 2007

Web 2.0 di Indonesia, Berkembangkah?


Mendengar kata berkembang, tentunya semua negara punya cita-cita untuk berkembang dalam segala bidang. Contohnya aja dalam bidang IT yang sedang kita bahas sekarang ini,, kita sudah lihat banyak kemajuan di bidang IT yang ada di Indonesia. Misalnya saja sekarang ini sudah bisa kita lihat adanya internet di daerah pedesaan. Ini menunjukkan bahwa dari waktu ke waktu akan ada perkembangan teknologi informasi di negara kita ini. Yang lagi marak-maraknya adalah seperti perkembangan web 2.0 di Indonesia. Tentunya sich nggak luput dari tangan programmer and developer IT Indonesia. Mati hidupnya Teknologi Informasi yang ada di Indinesia ini sebenarnya tergantung pada kita semua. Apakah kita mau terus mau berjuang demi kemajuan IT Indonesia atau tidak. Yang jelas terus maju aja dech nyiptain seperti web 2.0 biar IT Indonesia maju teruzzzz. Pokoknya apa aja yang bisa kita lakuin demi kemajuan Teknologi InformasiIndonesia, it's okey.....
Semangat!!!!