Minggu, 13 Januari 2008

seberapa besar untuk CINTA ???

Maukah engkau mengalungkan bungamu yang baru itu di leherku, manis?. Tapi engkau perlu tahu, kalung bungaku ini hanya satu yang kurangkai untuk orang banyak, untuk mereka yang terlihat di remang cahaya, atau tinggal di negri-negri yang tak dikenal, atau hidup dalam senandung para penyair. Terlambat sudah untuk meminta hatiku sebagai ganti hatimu. Ada masanya ketika hatiku seperti sebuah kuncup, segala wanginya menumpuk penuh dalam sari. Kini ia telah tersebar rata dan habis. Pesona apakah yang dapat mengumpulkan dan menutupnya kembali?.   
                                                                                      
HATIKU, burung di hutan rimba itu, menemukan langitnya di matamu. Matamu itu buaian pagi, ia kerajaan bintang, bintang. Di keluasannya, senandungku hilang tanpa gema. Biarkan ia terbang mengangkasa di langit itu, dalam keleluasaannya yang sunyi, tak bertepi. Biarkan ia menyingkap mega-mega dan mengembangkan sayap dalam cahaya matahari.

Aku mencintaimu, kekasih. Maafkan aku untuk cintaku. Seperti burung kehilangan jalan aku terperangkap. Bila hatiku terguncang, iapun kehilangan selubungnya dan telanjang. Selimuti ia dengan cinta, kekasih, dan maafkan aku dengan cintaku. Bila engkau tak sanggup untuk mencintaiku, kekasih, maafkan aku untuk kepedihanku. Jangan memandangku dengan tatapan marah. Aku akan kembali ke sudutku dalam diam dan duduk dikegelapan. Akan kututup hatiku yang telanjang dan malu dengan. Dengan kedua tanganku.

Jangan pergi, kekasihku, tanpa pamit kepadaku. Aku telah berjaga sepanjang malam, dan kini mataku berat oleh kantuk. Akutakut engkau akan pergi selagi aku tidur. Jangan pergi, kekasihku, tanpa pamit kepadaku. Aku berdiri dan kuulurkan tanganku untukmembelamu. Aku bertanya pada diriku,“ mimpikah ini ?”. O, andai aku dapat menjerat kakimu dengan hatimudan mendekapnya erat-eratke dadaku!.
Janganpergi, kekasihku, tanpa pamit kepadaku.